Usulkan Tiga Nama, Tembakau Rejeb asal Pantura Didaftarkan ke Kementerian

Pegawai dari BPTP Lampung saat melakukan survei ke lokasi perkebunan tembakau rejeb di Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu

PRINGSEWU – Potensi tanamam tembakau rejeb di wilayah Pekon Fajar Baru dan Giri Tunggal, Kecamatan Pagelaran Utara (Pantura), Kabupaten Pringsewu cukup melimpah. Dimana, luasan perkebunan tembakau di dua pekon tersebut mencapai sekitar 50-70 hektar.

Petani di sana, membudidaya tembakau ini dengan cara ditumpangsarikan dengan tanaman jagung. “Setelah sekitar setengah bulan jagung siap panen, tembakau sudah mulai tanam. Biasanya di setiap musim tanam kedua, mereka akan tanam jagung”, jelas M Yunus, Kasie Perkebunan mewakili Judy Muljana, Kabid Perkebunan pada Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, Senin (13/01/2020).

Menurut M Yunus, usia tanam tembakau hingga siap panen, membutuhkan waktu sekitar empat (4) bulan.

Yunus mengemukakan, Kelompok Tani (Poktan) di Pekon Giri Tunggal yang membudidaya tembakau yakni Poktan Giri Tunggal III, IV, Tugalsari III, dan Tunggalsari IV.

“Sementara untuk di Pekon Fajar Mulya ada Poktan Mekar Mulya. Kalau yang di pekon fajar baru, mereka rata-rata swadaya”, papar Yunus.

Produksi tembakau dalam satu hektarnya sebut Yunus, bisa mencapai 1 tons. Bahkan, ada yang mencapai 8 hingga1,2 ton.

“Tembakau ini mulai dikembangkan di sana sejak tahun 1960. Ini merupakan salah satu potensi di bidang perkebunan yang kita (pringsewu-red) miliki”, ungkap Yunus.

Potensi perkebunan tembakau rejeb di wilayah Kecamatan Pagelaran Utara

Menurut Yunus, pihaknya bekerjasama dengan BPTP Lampung tengah melakukan penelitian dan pengkajian.

“Tembakau ini sudah kita daftarkan ke kementerian guna ditetapkan sebagai tembakau lokal pringsewu. Ada tiga nama yang kita usulkan yakni rejeb sewu, nitin sewu dan rejeb kuning”, terang Yunus.

Untuk diketahui, total luasan perkebunan di Kabupaten Pringsewu mencapai 2.329 hektar. Dari luasan tersebut, terdiri dari tanaman tahunan dan tanaman semusim serta tanaman rempah dan penyegar.

Areal tanaman tahunan memiliki luas yakni 399 hektar, tanaman semusim 59 hektar,
tanaman rempah dan penyegar seluas 1.871 hektar.

Untuk kategori tanaman tahunan diantaranya aren, kelapa dalam, karet dan sawit.

Sementara, untuk tanaman semusim yakni tembakau, tanaman rempah dan penyegar diantaranya lada, cengkeh, kopi robusta dan kakao. (Ful)