KALIANDA – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan Pengadaan Bahan Habis Pakai) dalam refocusing anggaran didalam pos Belanja Tak Terduga (BTT) , Ferro Parendo ST bantah nilai pagu kegiatan tersebut sebesar Rp1.910.251.500 dan terealisasi 99,99% atau sebesar Rp1.910.125.098.93.
“PPK memang saya Pak, secara aturan sudah kita laksanakan melalui pihak ketiga. Hanya nilai pagu yang harus diklarifikasi ke pak Darmawan,” kata Fero saat dihubungi melalui aplikasi pesan WhatsApp, Jumat 30 April 2021 lalu.
Kendati demikian, Fero menolak menjelaskan selisih nilai pagu anggaran tersebut yang berdampak dengan SPJ realisasi kegiatan.
“Biar nanti saya klarifikasi langsung dengan pak Darmawan selaku pengguna anggaran,” elaknya.
Saat disinggung mengenai rincian kegiatan, seperti berapa banyak bahan kesehatan yang diadakan, seperti Handphone Sanitizer, Disinfektan dan sabun cuci tangan serta pihak ketiga penyedia jasa, Fero tak merespon. Berkali-kali pesan yang dikirim tak dibalas. Belakangan diketahui, nomor WhatsApp telah diblokir.
Padahal, data berdasarkan ekspos laporan realisasi satuan tugas Covid-19 di website milik Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan.
“Emang gitu doi, suka lari dari kenyataan dengan nge-blokir WA wartawan. Udah berapa orang wartawan yang diblokir seperti itu,” ujar Dur, salah seorang wartawan senior di Lampung Selatan, Rabu 5 Mei 2021.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), M.Darmawan saat dikonfirmasi terkait masalah ini mengaku tidak mengetahui jika ada selisih pagu anggaran. “Berapa? Coba besok di cek lagi,” katanya singkat.
(row)