KOTABUMI – Geliat dan dinamika jelang perhelatan hajat pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak kabupaten Lampung Utara pada 8 Desember 2021 mendatang, hiruk pikuknya kini telah mewarnai aktivitas dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di masing-masing wilayah desa yang akan melaksanakan hajat demokrasi tersebut.
Hal tersebut dapat disaksikan bagaimana para kontestan berikut tim suksesnya yang kini secara melandai mulai perankan aksi dan strategi dalam upaya raih capaian kemenangan pada hajat Pilkades tersebut.
Demikian pula dengan Deddy Surachman calon kepala desa (Cakades) Semuli Raya kecamatan Abung Semuli kabupaten Lampung Utara, dimana selaku cakades incumbent, dirinya dengan karakter khas yang melekat dimiliki, ditengah konstelasi dan suhu politik semakin menghangat, dirinya tetap konsisten dalam menerapkan strategi bertahan pada garis dan prinsip kebenaran ditengah hembusan isu tidak baik, cerca dan fitnah terkait di masa kepemimpinannya selama menjadi kepala desa pada periodeisasi sebelumnya.
“Untuk berbuat dan berniat baik guna abdikan diri bagi halayak ramai memang tidak selamanya berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pada periodeisasi sebelumnya kami telah maksimal sajikan hal terbaik bagi masyarakat Semuli Raya, walaupun terkadang masih ada muncul ungkapan miris atas kebijakan di masa kepemimpinan kami saat mengemban amanah selaku kepala desa. Tentunya hal tersebut menjadi landasan dan referensi, serta bahan pembelajaran bagi kami untuk dapat lebih cakap dan matang lagi tatkala kelak kembali dipercaya oleh masyarakat dalam mengemban amanah selaku kepala desa pada periodeisasi berikutnya,” kata Deddy Surachman.
Diketahui, di masa kepemimpinan Deddy Surachman selaku kepala desa, wajah dan warna desa Semuli Raya telah banyak mengalami perubahan menjadi lebih baik lagi, dimana di masa kepemimpinannya, pembangunan desa Semuli Raya berjalan secari baik dan mengalami kemajuan pesat, baik pada bidang infrastruktur maupun bidang lain yang berkaitan dengan masyarakat desa setempat.
Oleh Deddy Surachman, pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Ikon desa Semuli Raya, Gedung Serba Guna, rehab Balai Desa, Sumur Bor, Galian Siring, Drenase dan lain sebagainya yang telah di wujudkan secara nyata dan pembangunan lainnya yang akan terus di upayakannya. Adapun azas kebersamaan dan jalin koordinasi lintas antara perangkat dan kelembagaan desa setempat telah dilakukan secara berkesinambungan sebagai refleksikan semangat gotongroyong, kerjasama dan musyawarah mufakat.
Kepada seluruh warga masyarakat desa Semuli Raya, Deddy Surachman juga selalu mengajak masyarakatnya untuk bersama guna selalu menjaga kerukunan, rasa persatuan dan kesatuan dalam rangka tingkatkan pembangunan perekonomian, demi terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat setempat, mengingat, tanpa bantuan dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat setempat, tentunya cita-cita bersama untuk membangun tersebut sulit akan terwujudkan.
“Tugas dan pengabdian ini adalah ibadah, untuk itu mari bersama kita membangun desa dengan semangat ikhlas dalam bekerja dan berkarya,” harapnya kepada masyarakat Semuli Raya.
Dalam hal ini, Deddy Surachman juga mengakui masih banyak program pembangunan yang tentunya belum dapat terealisasikan sesuai harapan bersama, mengingat terpaan badai pandemi covid-19 berdampak luas bagi laju pembangunan pedesaan. Namun, dirinya optimis, bilamana kembali di amanahkan masyarakat guna mengemban tugas selaku kepala desa pada periodeisasi berikutnya, tetap berkomitmen untuk terus bekerja dan berkarya bagi kemajuan desa Semuli Raya.
Pantauan di desa setempat, dukungan dan simpatik dari tokoh dan masyarakat untuk dirinya kembali mengemban amanah pada periodeisasi berikutnya terus mengalir.
“Pak kades Dedy Surachman itu sedikit berbicara banyak bertindak kerja nyata,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat setempat.
“Pak Deddy Surachman walaupun suka di cerca dan di fitnah oleh yang tidak suka dengan dirinya, tapi tetap bersikap bijak dan arif dalam sikapinya. Pak kades Deddy Surachman itu orangnya selalu lurus niat dan berjiwa besar, meskipun terkadang di jahati oleh yang tidak suka dirinya,” pengakuan warga setempat. (KANDAR/AWI)