Daerah  

Sidomulyo Rawan Kriminalitas, Ini Kata Antoni Imam Anggota DPRD Lampung

LAMPUNG SELATAN (Lampungraya.id) – – Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan marak aksi tindakan kriminalitas beberapa waktu terakhir belakangan ini, hal ini turut menjadi perhatian seorang anggota DPRD Provinsi Lampung, Antoni Imam yang juga sebagai tokoh masyarakat setempat.

Diketahui, sebelumnya aksi pelaku kejahatan beraksi di Pondok Rawit di Dusun Krajan I, Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, pada Selasa (9/6/2019) lalu sekitar pukul 09.00 WIB.

Pelaku yang berjumlah dua orang, menodongkan senjata api kearah korban Mia (47) yang merupakan istri mantan Kades Sidodadi yakni Rahmat Witoto. Dalam aksinya itu, para pelaku berhasil menggasak sepeda motor Honda Beat BE 6379 OW milik korban.

Kemudian aksi kejahatan kembali terjadi Minggu (21/7/2019) pagi kemarin, satu unit mobil L 300 yang berisi muatan sayuran dan baru diparkirkan di depan rumah korban di Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo digasak komplotan pencuri.

Kali ini, korban dari aksi pelaku kejahatan terjadi terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Juriani (40), warga Sandaran 2 Desa Sukabanjar yang baru mengambil uang Rp 68,3 Juta dari Bank BRI Sidomulyo nyaris kehilangan uang puluhan juta dari aksi pelaku penjambretan yang terjadi di Jalan Raya Sidomulyo Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Senin (22/7/2019) siang sekitar pukul 11.15 WIB.

Beruntungnya, upaya aksi para pelaku jambret tersebut, dapat digagalkan oleh seorang tukang ojek bernama Tugiran (50), warga Desa Sinarpalembang, Kecamatan Candipuro yang saat itu bersama korban Juriani.

Menurut politisi dari partai PKS yang tinggal di Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo ini melihat bahwa semakin maraknya tindakan kriminalitas belakangan terakhir yang terjadi di wilayah Sidomulyo ini, perlu adanya tindakan yang lebih dari aparat kepolisian. Hal ini untuk bisa memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat dari tindakan para pelaku kejahatan.

“Untuk hal ini, aparat kepolisian memiliki SOP. Akan tetapi, jika memang melihat adanya tren tindak kejahatan yang sering terjadi di wilayah Sidomulyo belakangan ini maka perlu ada peningkatan lagi,”ujarnya.

Salah satunya yang harus dilakukan, kata Mas Anton sapaan akrabnya, yakni patroli rutin yang ditingkatkan oleh aparat kepolisian terutama pada jam dan di titik-titik rawan tindakan kriminalitas.

“Hal lain yang perlu menjadi perhatian, mengenai jumlah personel kepolisian yang ditempatkan di wilayah tersebut,”ungkapnya.

Antoni Imam mengutarakan, pertumbuhan penduduk, ekonomi di wilayah Kecamatan Sidomulyo yang luas dan semakin pesat sekarang ini, tentunya perlu diimbangi dengan jumlah personel kepolisian yang ditempatkan di Mapolsek Sidomulyo harus lebih banyak lagi serta kelengkapannya yang lebih juga.

Untuk itu, lanjut dia, tentunya pihak kepolisian mempunyai penilaian dan klasifikasi tersendiri. Akan tetapi, dengan pertumbuhan yang cepat dan mobilitas masyarakat yang jauh lebih ramai tentunya perlu diimbangi dalam peningkatan pengamanan.

“Jumlah personel kepolisian harus mencukupi, lalu ungkap kasus yang dilakukan juga perlu jadi perhatian. Sehingga timbul kepercayaan dan keyakinan di masyarakat, karena pelaku kejahatan yang meresahkan telah diamankan dan masyarakat pun memiliki rasa aman saat beraktifitas,” terangnya.

Selain itu juga, kata politisi PKS ini, masyarakat juga harus ikut berperan aktif menjadi polisi bagi dirinya sendiri, termasuk dengan meningkatkan keamanan dan mengaktifkan siskamling. Namun tidak hanya pada malam hari saja, pada siang hari juga perlu menjadi fokus perhatian meningkatkan keamanan.

“Jadi tidak hanya kepolisian saja, kewaspadaan dan keamanan juga perlu ditingkatkan oleh masyarakat dengan meminimalisir peluang orang yang ingin berbuat kejahatan. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa atau jadi polisi bagi dirinya sendiri,”pungkasnya.

(Heri-Zai)